Wah ini BBnya kurang! Kok BBnya dibawah garis merah?!
Jangan-jangan kurang gizi… Anaknya kurus sekali…
Saya sudah terlalu sering mendengar kalimat-kalimat seperti
itu. Apalagi dengan 2 anak yang lahir premature dan perkembangan Berat Badan
yang boleh dibilang Slow-growth. Sampai saat ini usia 4 tahun lebih, Berat
Badan Kara, salah satu anak kembar saya tidak pernah lolos dari garis merah.
Petugas POSYANDU pun sudah sangat hafal dengan KMS yang saya bawa. Tanpa
melihat nama, hanya melihat kurva, bisa menebak kalau itu KMS Kara.
Ibu mana yang tidak ketar-ketir mendapat stempel seperti itu?! Rasa khawatir itu pasti ada. Segala cara pun juga pernah saya lakukan, mulai dari MODISCO sampai memberikan vitamin dengan segala macam merk yang katanya bisa boost untuk Berat Badan anak. Hasilnya? NIHIL. Berat Kara setia bertengger dibawah garis merah. Seolah garis merah dalam KMS sudah menjadi musuh utama kurva berat badan Kara.
Tapi tahu gak, Khawatir terus menerus itu gak enak… Saya
merasa tidak nyaman dengan perasaan khawatir yang terus menerus menghantui saya.
Bukannya akan membantu saya berpikir rasional, rasa khawatir itu justru akan
menghambat perkembangan anak-anak saya. Saya tidak akan bisa melihat bahwa
dibalik tubuh kurusnya, mereka menyimpan sejuta potensi. Jadi untuk apa saya
mengkhawatirkan satu hal jika saya bisa mensyukuri banyak hal.
Suatu hari ibu saya pernah berkata, “dulu kamu juga sama
seperti Kara. DIbilang kurang gizi itu sudah tiap hari.. sampai-sampai ibu
mogok tidak mau datang lagi ke POSYANDU”
Dan saya pun merasakan kegalauan ibu saya dulu. Namun sekarang saya boleh
bersyukur, kalau orang lain selesai melahirkan harus diet jungkir balik demi
mengembalikan berat badannya, saya tidak memerlukan usaha itu. Saya masih bisa
makan normal bahkan gila-gilaan, Berat Badan saya tetap akan bertengger di
garis yang sama. Segila-gilanya saya makan yang sampai membuat orang
geleng-geleng kepala melihat porsi makan saya dulu jaman memberikan ASIX, berat
badan saya hanya naik 2 garis dari Biasanya. Dan itu tidak memerlukan waktu
lama untuk kembali ke garis semula, segera setelah porsi saya normal. Saya
tidak memerlukan usaha ekstra untuk mengembalikan berat badan saya ke BB
sebelum menikah. Jadi untuk apa galau berlama-lama?!
Jadi apa yang saya lakukan menghadapi slow-growth anak-anak
saya? Yang utama tentu saja tetap memantau dengan intens perkembangan mereka.
Bukan hanya perkembangan Berat Badannya, namun juga tinggi badannya, motorik
kasarnya, motorik halusnya, perkembangan sosial dan emosionalnya, juga
perkembangan bahasanya. Untuk itulah saya tidak pernah kapok untuk datang ke
POSYANDU. Setidaknya ketika di POSYANDU saya dapat memantau perkembangan BB dan
TBnya. Di POSYANDU pula saya bisa memberikan kesempatan untuk Kira dan Kara
bertemu teman sebayanya, bermain dengan banyak permainan yang ada di POSYANDU
untuk membantu mengeksplorasi kemampuan motoriknya. Meskipun tetap saja setiap
anak itu memiliki perkembangan yang berbeda-beda, jadi ketika ada teman
sebayanya bisa melakukan sesuatu, namun Kira dan Kara belum mampu, saya tak
lagi langsung galau.
Dulu saya setia memantau perkembangan fisiknya menggunakan Growth Charts, namun kini sudah banyak terlupakan, jadi saya hanya memakai KMS dari POSYANDU. Sebenarnya ada perbedaan antara Growth Charts dengan KMS ini, kalau dalam Growth Charts hanya ada istilah persentile, jadi pertumbuhan anak kita ada di persentile berapa, apakah konsisten di angka tersebut. Selama tidak ada penurunan yang drastis itu berarti tidak ada masalah dalam pertumbuhannya, meskipun boleh dibilang fisiknya sedikit lebih mungil dibanding anak seusianya. Namun di KMS terdapat BB standart yang harus dikejar oleh anak. Sementara pertumbuhan anak tidak sama, dan itu akan menyiksa untuk anak tipe slow growth seperti Kara yang setia ada dibawah garis merah. Karena untuk anak yang BBnya dibawah garis merah akan mendapatkan stempel anak kurang gizi :(
Selain memantau perkembangan fisiknya, saya juga memantau perkembangan motorik, sosial, emosional dan bahasanya. KPSP adalah teman setia saya. Memantau KPSP adalah salah satu keharusan
saya sejak mereka baru lahir. karena memiliki anak prematur itu bener-bener dag dig dug dor ketika perkembangannya ada yang berbeda. Di KPSP juga saya dapat melihat stimulasi apa yang bisa saya lakukan untuk mengejar
kemampuan dasar Kira dan Kara. Memantau apakah Kira dan Kara sudah terbilang sangat
terlambat dan memerlukan bantuan seorang spesialis atau hanya sebatas dalam
tahap perkembangan sehingga masih bisa terkejar.
Dari hasil pantauan KPSP di tahun ke-4 ini, hanya 1
perkembangan motorik kasar Kara yang harus intens di stimulasi. Namun
perkembangan bahasanya jauh melebihi anak seusianya. Bahkan kepala sekolah TKnya
mengatakan kemampuan berbahasanya terbilang “special”.
Jadi untuk apa berlama-lama galau??! Anak Slow-growth pun
bisa tumbuh dengan gemilang.
halo mom kira kara... sikembar yg cantik.
ReplyDeletesalam kenal ya... bru buka dr tum blogger. hehe...
ah justru kl khawatir malah kita sedih sendiri. betul bhw tumbuh gemilang itu bukan cm utk yg bb ny sesuai kms kan... heu2
iyaaa.. benaarr... Yang penting si bocah bisa tumbuh cemerlang yaa.. drpd galau terus ^_^
Deleteberasa ada temen juga..anakku skr 19 bula..masih dibawah garis merah...sediiiih...udah bolak balik dsa ...tapi belum membuahkan hasil...bangga dia aktif banget dan cerdas tapi masih ada rasa khawatir
ReplyDelete*toss* iyaa.. yaa.. aku pun dulu galaunya setengah mati tiap pulang dari posyandu. yang penting melakukan yang terbaik, berdoa yang terbaik. Semoga mereka selalu tumbuh aktif dan cerdas yaa.. *hug*
Delete'Aku..aku..aku juga munyil nih, mbak Ki-Ka', Teriak Jani.
ReplyDeleteJani masuk golongan kiri nih,mbak. Jadi ya rentangnya pasti yang kuning nyentuh ijo dikit. 23 Agustus kemarin Jani 1 th, bbnya 7.1 sajah :B
Horor memang kalo ngomongin BB, di grup TUM ABC 14, udah gak ada lagi yang bb 7, heuheu, makanya aku agak sensitif kalo bawa Jani ke dokter yg gak 'kenal' Jani banget, alih2 bukan jadi penyembuhan sakit (misalnya) malah fokus sama bb Jani :D
Alhamdulillah untuk milestone boleh dibilang anak munyil ini gerakannya uwow juga ya,mbak..*ini yg jadi pelipur lara kalo inget BB hehhe
Sehat terus ya mbak Ki-Ka :*
*toss* dulu dong Manda. Masih lumayan lah garis kuning nyentuh ijo dikit. Lha ini Kara, nyantol di pas garis merahnya aja udah lumayan. haha.. seringnya sih dibawahnya.. Tapi ya anaknya pecicilannya jg ampuun.. Ya sutra lah ya.. yang penting sehat dan pertumbuhannya normal semua :)
DeleteHuaaaaaaa Salam kenal mam Kira 😍😍😍
ReplyDeleteHasya 1 tahun 7.1kg kemarin batpildemam mogok makan turun 6.9kg, dokter bilang gizi buruk harus dipasang selang lewat hidung dipaksa makan langsung ke lambung. Hororrr....
Mams, add WA ku 081350901854 dong. Pengen ngobrol lebih banyak. Aku tinggal di berah, dsa TERBATAS rumah sakit hanya satu
Hai mama Hasya.. I feel you. Usia 1 tahun, Kara lebih parah lagi, BBnya hanya 6,2kg. Dibawah garis merah. Alhamdulillah pertumbuhan yang lainnya normal. apakah ada tanda kegawat darurat'an sampai dipasang selang sonde? Dehidrasi atau yang lainnya? Semoga Hasya lekas pulih selera makannya yaaa.. *peluk Hasya dan mama*
Deleteanakku 4 th 8 bulan cuma 12,9 tinggi masih 96 cm.
ReplyDeletesusah sekali makannya :(
Masih normal. No need to worry. Mari kencangkan ikat kepala, terus semangaaaat.. :)
DeleteBaca ini krn galau, anak 3thun 8 bulan 12 kilo, gk naik2 sejak 6 bulan lalu,,, huhu,, tp baca mama ki ka rasanya ada angin segar sambil terus berikhtiar,,btw gmn perkembangan nya sekarang s kembar?
DeleteHallo mom Kara dan Kira. Salam kenal saya Mom Aqila. Aqila juga seperti itu. Pernah stres juga di cap "gagal" urus anak. Nyatanya padahal segala macam cara udah saya coba. Dari vitamin, susu sesering mungkin, makanan apa apa pake keju, apa apa mengandung buah sayur, apa apa mayonaise, apa apa di bikin salad. Sampai di kira sombong asupannya yang "yah begitulah". Lucunya ada yang nyinyir "Makanan berkelas teros tapi gak besar juga. Susu mahal mahal tapi gitu gitu aja. Mending aku nih yang biasa aja, yang murah aja tapi anakku ndut. Bla bla bla." Ahh saya bilang biar Allah yang tau gimana usaha kami buat mengejar ketertinggalan ini. Saat ini usia Aqila 5th 2bln BB 12kg TB 99cm. Di sekolah dia yang paling mungil. Memang benar setiap anak itu "unik". Motorik halus dan kasarnya justru "sangat baik" kata gurunya. Kemampuannya juga melebihi anak di atas usia dan di atas BBnya. Di usianya saat ini sudah bisa membaca, menghitung belasan, bicara lancar, dan hafalan surah" pendek. Jadi bicara soal pendidikan, kemampuan dan potensinya saya bangga. Tapi soal BB dan TBnya, senyum tipis aja. Syukuri aja. Usaha terus lagi, lagi, dan lagi. Berdoa selalu. Hasil biar Allah yang nentukan ya bun.
ReplyDeleteMom anakku juga lmbat bgt naik bb nya,sekarang 3 thun 8 bulan 12 kilo, rasanya duhh ,,dia pling mungil d antara anak2 komplek ,,huhu,, ketar ketir rasanya nya, udh usaha begini begitu, dr frustasi, isthfar, sampe masa bodo
Delete