Nov 24, 2011

Ketika Kira "Ngesot" (Part II)

Melanjutkan cerita "ngesot" Kakak Kira.  Rangkaian fisioterapi pun dimulai. Awalnya Kira harus berlatih bangun dengan benar. Artinya dia harus berlatih bangun dari tidur untuk ke posisi duduk dengan melakukan tumpuan pada tangan dan sikunya. Tidak diperkenankan bangun dengan cara tengkurap terlebih dahulu lalu duduk. Posisi harus tetap berbaring, kemudian badan miring ke kiri/kanan menumpu pada siku dan tangan baru duduk. Hal ini dimaksudkan untuk melatih kekuatan tumpuan tangannya ketika merangkak. Orang tua membantu dan mengarahkan anak bangun dengan cara menyangga leher dan punggung belakang. Tidak diperkenankan membantu dengan menarik tangannya dari depan. Kegiatan ini harus dilatih berulang-ulang saat bangun tidur. Reaksi yang saya dapat tentu saja kemarahan KIRA. Ia menolak keras dibangunkan dengan cara begitu. Selalu mintanya ditarik tangannya. Akhirnya lama kelamaan dia terbiasa bangun dengan cara memiringkan badannya. 

Tahap selanjutnya melatih dia menahan badannya dengan tangannya pada posisi merangkak. Anak diposisikan telungkup seperti kodok. Tangan menyangga badan bagian depan, dan kaki tertekuk seperti kaki kodok. Seperti terapi bangun miring tadi, posisi ini pun dimaksudkan untuk memperkuat lengannya menyangga berat badannya. Dan kembali reaksi yang saya dapat tantrum yang amat sangat. kali ini tidak ada anggota keluarga yagn membantu saya. Karena semua tidak tega melihat KIRA tantrum seperti itu. Hingga akhirnya pertahanan saya pun hampir runtuh kembali saya konsultasi ke fisioterapisnya. 

Beruntung saya mendapat terapis yang sangat sabar dan telaten (thanks to Mbak Sita di Rehab medik RSAL). Mbak Sita menenangkan saya dan menyemangati saya. KIRA tantrum seperti itu karena dia merasa tidak nyaman dengan posisinya. Selama posisi yang kita lakukan sudah sesuai petunjuk, kemungkinan kecil terjadi cedera atau salah otot. Karena itu penting ketika terapis memberikan instruksi, kita perhatikan betul-betul dan banyak tanya. Kalau sudah terbiasa dengan posisi dan gaya tersebut KIRA tidak lagi tantrum. Dan memang benar, setelah melalui perjuangan yang tidak mudah, akhirnya KIRA mulai terbiasa dengan posisi kodoknya. 

Setelah nyaman dengan posisi kodok, sekarang saatnya melatih kekuatan kakinya untuk menjejak dan mendorong tubuhnya. Kali ini dibutuhkan 2 orang, orang pertama menjaga posisi kodok KIRA dari belakang sekaligus sebagai penumpu kaki KIRA untuk menjejak maju. Sedang orang kedua duduk di depan anak sebagai motivator untuk memberikan motivasi pada KIRA agar mau mendorong tubuhnya maju. Kalau hanya ada 1 orang, bisa juga si penumpu memijat saraf di daerah tulang ekornya yang merangsang kakinya untuk menjejak maju. Tapi karena saya tidak terlalu paham dengan saraf-saraf tersebut dan takut malah jadinya salah pijat, saya memanfaatkan anggota keluarga yang lain sebagai motivator. Ayah atau utinya yang kasih semangat bahkan siblingnya KARA pun tidak ketinggalan mengajak untuk lomba merangkak. 

Perjuangan ini lebih mudah daripada melatih posisi kodoknya. Meskipun tetap melalui fase tantrum, tetapi karena sudah terbiasa, saya jadi sedikit lebih 'tega' untuk mem-push dia agar mau maju.
Alhamdulillah, semua fase itu telah terlewati. Diusianya yang 14 bulan, akhirnya KIRA dan KARA kompak bisa jalan, dan sekarang sudah asik kejar-kejaran. Bahkan ketika jatuh sampai bibir monyong, mereka hanya menangis sebentar, untuk kemudian berdiri dan berlari lagi.  Semua perjuangan yang pernah dilakukan jadi terbayar lunas saat melihat mereka berlari dan tertawa. Terus tumbuh sehat dan cerdas ya sayang...!!! We Love you both...

-end-

9 comments:

  1. Jd kakak kira nya setelah fisioterapi bs merangkak ga bunda ? Atau lgsg berjalan pas usia 14 bln?. Kbtlan anak sy ngasrut pake perut gt merangkak nya skrg usia 11 bln. Kuatir jg jalan nya lama.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Merangkak dulu bun... Alhamdulillah gak ngesot lagi. Abis merangkak, bbrp bulan kemudian bisa jalan. Kira bisa jalan usia 14 bulan.

      Delete
  2. Berapa lama bu kaka kira belajar mau duduk sampe bisa duduk sendiri dan belajar mau merangkak sampe bisa merangkak sendiri??

    ReplyDelete
    Replies
    1. berapa bulannya lupa bun.. Tapi mereka baru bisa duduk setelah 7 bulan karena prematur. 5 bulan baru bisa angkat leher. Sepertinya merangkak antara 10-12 bulan, dan bisa jalan usia 14 bulan.

      Delete
  3. Bunda share dong,
    Minggu depan anakku usianya 9 bulan tapi belum bisa merangkak dia gak mau angkat pantat. Apa seperti itu juga butuh fisioterapi ya bun?? Klo iya dmn dan kira2 biayanya brp?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau merayap tanpa mengangkat pantat sudah bisa ya? coba cek disini https://tumbuhkembang.info/2008/09/13/kuesioner-praskrining-untuk-bayi-9-bulan/ kalau ada pertanyaan yang lebih dari 3 yang "TIDAK" coba konsultasikan dengan klinik tumbuh kembang. Mama Sofi tinggal dimana? kalau di Surabaya ada KLINIK ANAKKU di MERR. Untuk skrining awal kayaknya 150rb. sama kayak ke dokter spesialis lah. semoga masih terus bisa terkejar. terlambat 1-2 kemampuan masih wajar kok, masih bisa dikejar.. :)

      Delete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Kira2 biaya terapi nya brp ya bund?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak, biaya terapinya sama seperti biaya kunjungan ke dokter spesialis. Jaman dulu antara 150rb'an.

      Delete