Ini adalah artikel yang sama yang pernah saya tulis dan dimuat di The Urban Mama. Agak telat sih untuk ditulis ulang disini. Namun issuenya tidak akan pernah lekang oleh waktu. Tips-tips yang saya dapat semoga bermanfaat untuk dibagi.
Kira dan Kara mulai GTM ketika usia 1 sampai 3 tahun. Selama 2 tahun itu makan hanya sehari 2 kali. Itupun harus dibawa jalan keliling kompleks perumahan oleh uti dan bibi pengasuhnya. Jenis makanan yang masuk hanya nasi, tempe, sate dan buah. Selain itu benar-benar ditolak, tutup mulut. Dibutuhkan usaha ekstra agar mereka mau menghabiskan porsinya. Jika makan bersama bundanya, duduk manis di meja makan, hanya bertahan hingga 2-3 suap saja. Setelah itu bubar jalan, tutup mulut, dan menangis. Karena GTM inilah akhirnya Berat badan kira dan kara susah naik. Padahal ketika MPASI segala macam makanan mau, mulai dari puree sampai ikan laut tidak pernah ditolak. Lancar.
Kira - 2 tahun |
Mothercare Parenting Club - Surabaya |
Menurut Dr. Dian, anak yang sedang dalam masa GTM, atau Gerakan Tutup Mulut alias susah makan bukan
merupakan penyakit, tetapi merupakan gejala adanya penyimpangan. Sulit makan
dialami 25% anak, 40-70% diantaranya terjadi pada bayi lahir premature atau
memiliki riwayat sakit kronis. Sulit makan ini 33,6% terjadi pada anak usia pra
sekolah, yaitu antara usia 4-6 tahun.
Adapun gejala sulit makan diantaranya, Sulit mengunyah,
menghisap, menelan, sering menyemburkan atau memuntahkan makanan, makan
berlama-lama atau tidak mau makan sama sekali.
Bahkan beberapa anak cenderung memilih-milih makanannya dan memiliki
kebiasaan makan yang aneh-aneh. Jika GTM
berlanjut tanpa diperhatikan asupan gizinya, maka dapat menyebabkan anak
memiliki gangguan asupan gizi, gangguan metabolism dan fungsi tubuh. Sehingga
pertumbuhan anak menjadi terganggu.
TUMblers Surabaya |
Beberapa anak mengalami sulit makan karena hilangnya nafsu
makan. Penyebab hilangnya nafsu makan diantaranya, adanya gangguan fungsi organ
tubuh, penyakit infeksi dan faktor psikologis, seperti suasana makan yang
kurang menyenangkan. Untuk menangani sulit makan, orang tua harus mencari
penyebabnya. Pemberian vitamin atau suplemen hanya berperan 20% dalam mengatasi
anak sulit makan. Selain itu dibutuhkan kreativitas, kesabaran dan keseriusan
mama.
Berikut beberapa tips yang dapat digunakan untuk mengatasi
anak susah makan:
- Kenali penyebabnya
- Jangan Paksakan anak untuk makan
- Jaga perasaan anak. Pastikan mereka selalu senang dan mood dalam keadaan bagus
- Berikan makanan sesuai tahap usianya
- Kenalkan makanan baru secara bertahap
- Perhatikan dan kenali makanan kesukaannya
- Buat menu makanan bervariasi, lucu dan menarik
- Beri porsi sedikit tapi sering
- Biarkan si kecil bereksplorasi dengan makanannya.
- Ajak makan bersama keluarga. Jadikan saat makan menyenangkan, relaks, dan tunjukkan antusias mama ketika melahap makanan
- Ajarkan perilaku makan yang baik dengan memberikan contoh dan buat jadwal makan yang teratur
- Sediakan cemilan sehat, dan kurangi kudapan manis & asin
- Libatkan anak ketika menyiapkan makanan
- Batasi beri minuman di sela-sela waktu makan
- Beri vitamin penambah nafsu makan jika diperlukan.
- Hindari makanan cepat saji
- Jangan tawarkan makanan penutup di awal
- Minimalkan gangguan saat makan, seperti bermain, nonton TV, atau bermain gadget.
- Beri pengertian tentang pentingnya makan, dengan memberikan contoh tokoh favorit superhero yang kuat karena makan makanan yang bergizi.
- Gunakan alat makan yang lucu bentuk dan warnanya
- Beri pujian bila menghabiskan makanan
- Pijat perut anak dan bayi dapat membantu meningkatkan nafsu makan.
Namun demikian hal terpenting dalam mengatasi anak susah makan adalah peran
orang tua, lingkungan dan faktor pola asuh. Berilah contoh perilaku makan yang
baik pada si kecil di masa belajarnya.
Jadi inget anak pertamaku, pas balita susaaah bener makananya. Biarpun sudah divariasikan macam-macam makanan. Kita harus telaten, akhirnya setelah kelas dua SD nggak lagi susah makannya. Alhamdullilah
ReplyDeletebetul mbak Ety.. memang harus telaten. Saya kenalkan sama makanan yang lain pun juga dengan berbagai macam cara. Musti banyak-banyak kulakan stock sabar deh. *toss*
DeleteFira beberapa kali pernah nich GTM, saya coba dengan kasih makan nasi putih saja, kalau mau, berarti dia sedang bosan atau tidak suka lauknya, tapi kalau nasi putih juga gak mau, berarti sedang GTM beneran.
ReplyDeleteiya yaa.. bocah kadang aneh. Pernah juga kira & kara bosen lauknya, mereka makan nasi putih sama biskuit coklat.. xixixi... entahlah rasanya seperti apa ^_^
Deletebunda, saat GTM, ternyata anak2 selera makannya berbeda banget ta, putraku usia 17 bln, makan nasi pake es krim coklat, betterlah habis satu porsi, tapi setelah itu besoknya GTM lagi,
DeleteYaa.. begitulah bocah yaa. Yang penting mamanya musti adem terus deh otak dan hatinya. Banyak-banyakin eksplore. Badai GTM pasti berlalu.
DeletePaling setres kalau anak GTM, tapi emang ada masanya sih, hari ini makan dikit, besoknya balas dendam hehe
ReplyDeleteSetuju, memang ada masanya. Kalau Kira & Kara, seiring makin banyaknya kegiatannya, makin banyak pula makannya..
DeleteWiwittt, pas banget deh artikelnya, Sabil juga lagi GTM nih, huhuhu..
ReplyDeleteWaaaa... sabil bisa GTM juga ternyata. Semoga maemnya lahap lagi ya! Biar makin ganteng!
Deletehaloo mbaaa...wah ilmu baru buat umar..bulan ini mulai Mpasi..
ReplyDeleteSelamat MPASI umaaar! Semoga lancar jaya dan lahap terus mamamnya ya! *ketjup*
Deleteaneh ya seringnya pas masih balita anak-anak suka makan tapi pas sudah gede makan ga kenyang kenyaaang ...*pengalaman pribadi :D. Nice share mbak thank u
ReplyDeletebuaahaha... aku sampe gede masih males ngunyah mbak. GTM abadi kayaknya..
DeleteKalau anak ga mau makan, jangan dikasih makan, biarin nangis kelaparan, sampai ia benar-benar kelaparan, setelah itu baru kasih makan pasti lahap. :)
ReplyDeleteJadi ga usah pusing ngadepin anak susah makan.
Tips sederhana dan manjur hehhe:)