Punya anak menjelang remaja atau istilah kerennya ABG,
singkatan dari Anak Baru Gede memang berbeda dengan anak Balita. Demikian juga
yang dialami Elisa Koraag atau akrab di sapa Bunda Icha. Bunda Icha memiliki 2
orang anak, Frisch Bastian G. Monoarfa (16 tahun) dan Vanessa E. Monoarfa (13
tahun). Menurut mama Van dan Bast, begitu
kedua anaknya kerap dipanggil, orang tua banyak memegang kontrol dan kendali
ketika anak masih Balita. Namun ketika anak sudah mulai beranjak remaja, hal
itu sudah tidak berlaku lagi. Bunda Icha, demikian beliau akrab disapa, mulai
memberikan ruang pada anak untuk mengelola kemampuan dirinya agar anak memiliki
rasa percaya diri.
Karena itulah pola komunikasinya pun juga berbeda, dengan ketika anak masih Balita. Berikut beberapa tips agar bisa berkomunikasi secara efektif kepada anak jelang remaja ala bunda Icha:
- Kurangi tingkat kebawelan. Tidak bisa dipungkiri fitrah seorang ibu itu cenderung bawel. Bawel pada anak yang sudah menjelang remaja hanya akan menjadikan si anak merasa tertekan.
- Berikan kesempatan pada anak untuk berbicara. Kondisikan situasi nyaman pada saat berbicara, bisa sambil berbaring, atau ketika suasana santai.
- Tahan diri untuk tidak mudah terpancing dengan memberikan banyak pertanyaan, walaupun sebenarnya kepo berat. Menghujani anak dengan banyak pertanyaan hanya akan membuat si anak merasa diinterogasi.
- Biarkan mereka menguasai pembicaraan. Dengan demikian merekan akan merasa leluasa menyampaikan curahan hatinya.
- Posisikan diri kita sebagai kawan, dengan meniru gaya mereka dalam berkomunikasi. Jika mereka suka bermain rahasia, pura-pura pembicaraan ini rahasia dari papa dan adik. Kebetulan Van dan Bast senang bermain rahasia.
- Berikan pengertian kepada anak tentang pentingnya mengijinkan orang tua mengetahui semua password sosial media mereka. Sepakati untuk tidak memberikan password pada semua gadget, seperti Handphone maupun komputer, agar orang tua bisa memantau aktifitas mereka bersama teman-temannya. Lakukan dengan seijin anak, sehingga mereka tetap merasa dihargai.
- Bangun kedekatan dengan anak sejak masih kecil. Luangkan waktu untuk selalu duduk dan ngobrol dengan anak-anak. Sehingga ketika mereka beranjak remaja dan sudah merasa risih untuk dipeluk dan dicium di depan umum, kedekatan komunikasi akan bisa terus terjalin.
Masa remaja adalah masa dimana emosi anak sudah berkembang,
namun rational mindnya belum. Maka penting bagi orang tua untuk membiarkan anak
merasakan jatuh agar anak tahu rasanya sakit. Menurut bunda Icha, remaja perlu
mencoba supaya mereka tahu harus bersikap bagaimana ke depannya. Misalkan
sesekali tidak perlu banyak ngomel ketika anak tidak belajar, agar mereka tahu
kalau tidak belajar nilai bisa jelek. Dan nilai jelek itu tidak enak. Jadi
mereka sadar apa yang harus dilakukan untuk bisa meraih yang terbaik. Bunda Icha selalu menekankan pentingnya
kejujuran dan peduli sesama kepada anak-anaknya. Karena kepedulian dan kejujuran adalah sifat
dasar untuk bermasyarakat, termasuk menjadi pemimpin. Cukup memprihatinkan melihat remaja di
sekitar kita yang kadang belum memiliki rasa peka dan toleransi kepada
sesamanya.
memang menyenangkan ngobrol bersama bunda Icha. Sering-sering saja samperin beliaunya di blog dan sosial media untuk menggali ilmu lebih banyak tentang dunia anak remaja. Jangan khawatir, meskipun bawel, beliaunya ramah dan renyah kok. No wonder tetap kelihatan awet muda dan selalu berjiwa remaja, meski usia sudah kepala 5. Iya serius, usianya 50an.. gak percaya kan? kan? kan?
Instagram:
@elisakoraag
G+:
Elisa Koraag
Twitter:
@mamavanenbas
WA
dan telegram: 088809900802
Email:
elisa201165@gmail.com
Terima kasih Wid, semoga obrolan kita bisa bermanfaat bagi banyak orang ya.
ReplyDeletePasti bunda... Jangan kapok saya recokin lagi ya! Terima kasih juga sudah bersedia berbagi, dan mengijinkan di post disini.
DeletePunya anak abege emang susah gampang ya mba. Harus tau seninya. Mumpung anak masih pada bayi saya harus belajar banyak sama yg pengalaman nih..
ReplyDeletebetul mbak! saya sudah dag dig dug dhuar duluan setelah ngobrol sama bunda Icha. Membayangkan bocah kembar sudah abegeh jadi mellow... haha.
DeleteIzin nyimak artikelnya ya gan? Salam kenal, semoga sukses AMIIIN :)
ReplyDeletesilahkan gan! amin... amin... terima kasih sudah mampir :)
Deletejadi orang tua itu belajar seumur hidup ya mbak.., banyak lika likunya
ReplyDeleteSetuju mbak Monda.. Anak berkembang, orang tua pun tidak bisa diam ditempat. musti terus belajar.
DeleteAda trik tersendiri menghadapi anak remaja ya, Mbak :-)
ReplyDeleteiya bener mbak Yanti.. Ilmu baru juga nih buat aku. Mumpung anak2 belum beranjak remaja. :)
Deletewahhh, bisa dipraktekkin nih kalo anakku dah beranjak remaja nanti
ReplyDeletethanks sharingnya mbak
iya mbak *toss*. Harap2 cemas juga kalo para bocah sudah mulai beranjak remaja..
DeleteTips Bundha Icha tentang bonding dengan anak yang menjelasng usia remaja ini berguna banget suatu saat jika aku udah punya anak dan beranjak dewasa. Semoga bisa menerapkan tips-tips dari bundcha.
ReplyDeleteSemoga segera menyusul dikaruniai anak ya mbak.. *aminkan yang kenceng*
Deletesma anak remaja harus pinter..jadi teman gitu..biar merekalebih terbuka. sama ortu..
ReplyDeleteiya mbak.. itu PR banget buat orang tua menjaga kedekatan sama anak-anaknya. Harus belajar terus nih.. :)
DeletePerlu dicatat nih tipsnya. TFS Bunda Icha dan Mbak Wiwit :D
ReplyDeleteDitempel di tembok kalo perlu mbak.. heuheu... :D
Delete