INDUSTRI START UP DAN PERKEMBANGANNYA DI SURABAYA - Banyak yang bilang hidup di jaman sekarang ini serba enak. Banyak kemudahan-kemudahan yang membuat hidup tak lagi rumit. Mau naik ke lantai atas, gak perlu capek. Ada elevator dan lift. Mau belanja baju lebaran, tidak harus berkeringat dan berpanas-panasan di jalan. Kita bisa belanja di online shop hanya bermodal jari dan internet banking. Transaksi apapun bisa dilakukan dari rumah, tanpa harus antre panjang di bank. Bahkan untuk emak berdaster yang rempong urusan ina inu, males masak juga tinggal pesan lewat abang ojek online, makanan siap santap sudah hadir di meja makan.
Berkat orang-orang kreatif dan inovatif itulah hidup kita
bisa menjadi sangat sederhana dan ringkas. Coba bayangkan, hanya dengan
gegoleran di atas tempat tidur, kita bisa menyelesaikan banyak hal sekaligus,
mulai dari belanja kebutuhan sekolah anak-anak, menghidangkan makan malam untuk
keluarga, menyelesaikan urusan laundry dan setrika baju, sekaligus bergosip dan
ngerumpi bareng teman-teman. Amazing luar biasa sekali bukan?! Semua kegiatan
bisa diselesaikan hanya dari telepon di genggaman tangan, dengan daster belel
kesayangan. Nikmat mana lagi yang akan kita dustakan?
Itulah berkah tak terkira untuk emak berdaster macam saya.
Berkat siapa? Lagi-lagi berkat orang-orang kreatif yang tak berhenti berinovasi
menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Dapatkah kalian bayangkan seandainya
tak ada teknologi dan inovasi yang dihasilkan orang-orang luar biasa tersebut?
Mungkin saat ini kita masih ngosrek cucian di kamar mandi sambil berpikir
selesai mencuci mau masak apa untuk makan malam nanti. Seharian tidak akan
pernah tuntas mengerjakan pekerjaan rumah, dan tak berani membayangkan untuk
bisa gegoleran sambil membaca gosip artis, apalagi belanja lipstick warna
terbaru.
APA ITU TEKNOLOGI
START UP?
Semua aplikasi yang kita gunakan di layar telepon genggam
tersebut dikembangkan oleh orang-orang yang berada dibalik industri start up. Start
up sendiri berasal dari bahasa serapan yang berarti memulai usaha atau bisnis
baru. Dalam perkembangannya, start up sering diidentikkan dengan bisnis yang
bergerak berbasis teknologi dan internet. Hingga kini industri start up menjadi
tempat berkumpulnya orang-orang kreatif yang memanfaatkan teknologi internet
untuk menghasilkan inovasi terbaru yang bisa mempermudah kegiatan sehari-hari.
Industri start up ini bisa dimanfaatkan oleh siapa saja,
mulai dari penjual mie ayam hingga pemilik perusahaan besar. Teknologi yang
digunakan akan membantu para pemilik bisnis untuk mengembangkan usaha mereka
dan menarik pasar sebanyak-banyaknya. Bukan hanya itu saja, seperti yang saya
tulis diatas, industri start up pun dapat digunakan oleh ibu rumah tangga
berdaster macam saya. Dengan teknologi start up, saya seorang ibu rumah tangga
berdaster bisa menyalurkan hobi menulis dengan mudah dan menghasilkan
pundi-pundi rupiah dari kursi nyaman saya di rumah. Bahkan tanpa meninggalkan
kewajiban saya untuk beberes rumah dan merawat anak-anak.
Selain bisa mempermudah kegiatan hidup sehari-hari, inovasi
dari teknologi industri start up tersebut juga bisa membantu meningkatkan nilai
ekonomi suatu usaha. Orang yang hanya berjualan mie ayam gerobak misalnya, bisa
meningkatkan penjualannya berkat teknologi start up tersebut. Dengan
mendaftarkan usahanya, area penjualannya bukan hanya di sekitar warung mie ayam
berada saja, bahkan hingga ke tempat lain di seluruh penjuru kota tempat
tinggalnya. Dengan memanfaatkan layanan pesan-antar, pembeli bisa membeli
makanan favoritenya di tempat yang agak jauh dari tempat tinggalnya. Dengan
demikian, Bapak penjual Mie ayam bisa meningkatkan pendapatannya.
Apakah hanya sebatas penjual makanan saja? Tentu tidak!
Layanan start up tidak membatasi jenis usaha, tempat usaha, maupun
besar-kecilnya usaha. Siapa saja, dimana saja bisa memanfaatkan teknologi start
up untuk memudahkan pekerjaannya maupun meningkatkan taraf ekonominya. Dengan
menjadi kreatif, semua batasan bisa dilampaui.
Membicarakan orang-orang kreatif yang menggawangi dunia industri
start up, kita tak perlu jauh-jauh berkaca ke Negeri Paman Sam atau ke Negara-negara
maju lainnya. Stok orang-orang kreatif yang berinovasi di industri start up tak
hanya dimiliki oleh Silicon Valley. Di dekat kita, bahkan di kota tempat saya
tinggal, Surabaya juga banyak sekali orang-orang kreatif yang mengembangkan industri
start up.
Tak percaya? Mari kita jalan-jalan sejenak menengok Surabaya!
START UP DI SURABAYA
Surabaya itu gudangnya orang kreatif. Di Surabaya barang apa saja bisa memiliki
nilai ekonomi. Di Surabaya sampah bisa disulap menjadi barang super kece dan
bernilai jual tinggi. Terbukti Surabaya menjadi kota terbaik ke-3 dalam
pengelolaan sampah kota. Jika kalian blusukan ke Surabaya, coba tengok hasil
karya para ibu-ibu PKK dan Lansia yang banyak terpajang di pusat kerajinan
kota. Kamu akan menemukan aneka macam barang hasil olahan tangan-tangan kreatif
dengan nilai jual tinggi. Di tangan para pemuda Surabaya, kardus bekas bisa
berubah menjadi barang yang memiliki kualitas tinggi. Coba tengok para alumnus
ITS Surabaya di instagram “dusdukduk” dengan hasil karya luar biasa yang semua
terbuat dari kardus. Mulai dari para pemuda hingga usia lansia, Surabaya
menjadi gudangnya orang-orang kreatif.
Dengan bermodal sumber daya manusia yang kreatif inilah, tak
mengherankan jika Tri Rismaharini, walikota Surabaya, cukup percaya diri untuk
menjadikan Surabaya sebagai pusat industri kreatif di Indonesia. Dengan
menggandeng para punggawa di bidang start up, Tri Rismaharini mengajak seluruh
sumber daya manusia yang kreatif tersebut untuk maju bersama-sama dengan
memanfaatkan teknologi digital. Bukan hanya sekedar mengajak, Tri Rismaharini
pun menjadi sponsor utama untuk kegiatan-kegiatan start up di Surabaya dan acara-acara
yang mendukung berkembangnya industri kreatif lainnya.
Sebagai contoh, ketika berkunjung ke Sillicon Valley, Tri
Rismaharini mengajukan diri untuk Surabaya menjadi tuan rumah bagi acara “Startup
Nations Summit” tahun 2018 nanti. Usahanya tak sia-sia. Meski bersaing dengan Negara
maju lainnya, pada akhirnya Surabaya resmi menjadi tuan rumah untuk acara start
up bergengsi bertaraf internasional tersebut. Hal tersebut membuktikan bahwa
sebagai Ibu dari kotanya, Tri Rismaharini memberikan dukungan penuh untuk
perkembangan start up dan industri kreatif di Surabaya.
Tak hanya berhenti disitu. Surabaya kini juga memiliki
banyak coworking space untuk menjadi wadah berkumpulnya para pemuda kreatif
untuk mengembangkan usahanya dan bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat
dan mimpi yang sama di bidang industri kreatif. Coworking space di Surabaya
bisa disewa dengan harga bervariasi, dari yang berbayar hingga yang gratis
semua tersedia. Didukung akses internet yang mudah dan berkecepatan tinggi,
coworking space hadir untuk membantu mewujudkan mimpi para pengusaha kreatif
dalam berinovasi.
Bahkan emak berdaster seperti saya pun dapat menikmati
berkumpul dan belajar di coworking space seperti para pemuda hebring yang
selalu menenteng laptop. Saya pernah menikmati upgrade ilmu menulis di salah
satu coworking space di Surabaya yang menghadirkan narasumber di bidang media
cetak dan semua fasilitasnya bisa kami nikmati gratis, tak berbayar. Apa
selesai sampai disitu? Tidak. Mertua saya yang aktif bersama para lansia di
komplek perumahan kami pernah mendapatkan penyuluhan atau pelatihan untuk
online marketing agar dapat memasarkan hasil kerajinannya lebih luas dan tanpa
ribet. Amazing kan? Oma-oma yang notabene tak melek teknologi pun bisa belajar
tentang dunia digital, dan itu mudah, tanpa ribet.
Dengan menjamurnya coworking space di Surabaya, maka kini
semakin banyak pula wadah atau perkumpulan para pemuda yang memiliki minat yang
sama di bidang industri kreatif. Para pemuda tersebut rutin mengadakan kegiatan
pelatihan atau seminar dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang kompeten
dibidangnya. Harapannya dengan pelatihan tersebut dapat membantu meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan yang dapat menunjang proses kreatifitas. Seperti
contohnya, ada “Start Surabaya” yang merupakan program rintisan pemerintah Surabaya
yang mewadahi para punggawa start up di Surabaya. Dengan menggandeng
orang-orang dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi hingga pemegang saham
untuk berkolaborasi “Start Surabaya” berharap dapat menghasilkan lebih banyak inovasi
teknologi dibidang start up yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Dengan
semakin banyaknya program dan wadah yang dirintis diharapkan pemberdayaan
masyarakat terhadap industri kreatif akan semakin maju dan menghasilkan inovasi
yang makin luar biasa.
Lantas dengan banyaknya fasilitas dan dukungan dari
pemerintah tersebut, apakah tak lagi ada kendala dalam pengembangan dunia industri
kreatif dan start up?
Tentu kendala selalu ada. Seperti layaknya para pengusaha
yang memulai usahanya, modal kerap menjadi kendala utama. Meskipun untuk dunia
digital seperti start up terbilang industri yang tak memerlukan modal besar,
namun bagaimanapun peralatan untuk menunjang kegiatan mutlak dibutuhkan. Untuk
hal-hal tersebut, tentu saja para penggiat bidang perbankan wajib turut turun
tangan untuk membantu menyelesaikan kendala keuangan dan modal.
Masalahnya adalah, mereka yang bekerja di dunia industri
kreatif biasanya tak memiliki jaminan untuk melakukan pinjaman ke bank. Seperti
layaknya para penggiat industri kreatif pada umumnya mereka hanya bermodal otak
kreatif. Disinilah dibutuhkan inovasi perbankan untuk mewadahi kebutuhan
mereka. Jika biasanya pada sistem pinjam modal yang konvesional dibutuhkan
agunan, semestinya bank mulai memikirkan sistem yang baru yang dapat mewadahi
kebutuhan di industri kreatif dan start up tersebut. Bank dapat memberikan
inovasi pinjaman tanpa agunan dengan sistem dan persyaratan tertentu tanpa
merugikan kedua belah pihak. Karena inovasi dibutuhkan bukan hanya pada bidang industri
kreatif saja, tapi juga pada segala jenis usaha, termasuk perbankan.
Dari dukungan semua pihak, termasuk pemerintah inilah
Surabaya tumbuh menjadi kota yang menginspirasi dalam mengembangkan industri
kreatifnya, termasuk industri start up. Pemerintah memberikan kontribusi penuh
dan hadir menjadi sponsor utama dalam semua kegiatan industri kreatif di
kotanya. Dengan semangat menjadi Surabaya sebagai pusat industri kreatif,
Surabaya bukan sekedar menginspirasi namun mengajak untuk mengembangkan diri
dan meningkatkan kualitas masyarakat melalui industri kreatif.
ASTRA UNTUK MASYARAKAT KREATIF
Tak ingin berdiam diri, ASTRA pun turut serta dalam proses
pembangunan masyarat di bidang industri kreatif. Melalu Semangat ASTRA Terpadu
Untuk Indonesia (SATU Indonesia) ASTRA turut berkontribusi dan berperan aktif
dalam meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia. Melalui program SATU
Indonesia Awards, ASTRA memberikan bantuan dana yang bisa dijadikan untuk modal
usaha. Tak hanya itu, ASTRA juga memberikan bantuan pendampingan dan pembinaan
kegiatan agar tujuan usaha dapat tercapai sesuai harapan.
Melalui salah satu pilarnya, yaitu "ASTRA untuk Indonesia Kreatif", ASTRA mengajak generasi bangsa untuk menantang diri sendiri mewujudkan mimpi. Dengan bekal kreatifitasnya, ASTRA mengajak untuk berinovasi dalam start up challange. Hasil karya para generasi bangsa yang kreatif tersebut nantinya dapat menjadi kontribusi nyata bagi perkembangan masyarakat lebih luas.
Ada 5 bidang yang akan menerima apresiasi dari SATU
Indonesia, diantaranya adalah: Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, Kesehatan
dan Teknologi. Nah di semua bidang tersebut dituntut partisipasi anak bangsa
yang kreatif dibidangnya masing-masing. Karena dengan kreatifitaslah semua
bidang tersebut dapat bersama-sama bergerak maju. Dari anak bangsa yang kreatif
di bidangnya masing-masing inilah, ASTRA berharap dapat mencetak
generasi-generasi bangsa yang menginspirasi.
Start up kolaborasi dgn Astra widiihhh makin cethar deh Surabaya tercinta 💜💚❤❤
ReplyDeleteKindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com
Makin rame ya dunia start up di kota kita *happy*
DeleteDengan menggandeng startup semoga UMKM di Surabaya semakin maju yaa..
ReplyDeleteAmiiin... Dunia kreatif lain juga semoga makin maju yaa..
DeleteAaah Surabaya makin bergeliat dengan start upnya. Dukungan pemerintah dan swasta seperti Astra ngefek banget ya. Keren!
ReplyDeleteYes! Bangeet.. Semoga makin banyak kerja sama dan dukungan dari sektor swasta yang lain.
Deletestartup di Surabayaa gak kalah keren lho dibanding dr kota lain, atau bahkan luar negeri. keren pokoke dan kreatif2
ReplyDeleteBetuull... Boleh dong ya kalo kita sebut Silicon Valley nya Indonesia. Gak kalah kan sama Jakarta?!
DeleteSurabaya...tempatnya orang kreatif...apalagi dg teknologi start up yg didukung pemerintah...jadi tambah mantabbb surabaya kita y mba...
ReplyDeleteBetuull..! Disini yang kreatif bukan hanya yang muda. Bahkan yang sudah usia lanjut pun masih tetep kreatif dan bersemangat.
DeleteWow taun 2018 nanti ya, Startup Nations Summit jd tuan rumah. Hmmmm...we'll see nih
ReplyDeleteSebagai istri dari seorang pekerja di industri Start Up, saya turut bahagia dengan perkembangan di Surabaya. Sinyal kuat gaji istri bakal naik terpampang nyata :))
Delete