Jun 20, 2017

Industri Start Up dan Perkembangannya di Surabaya


INDUSTRI START UP DAN PERKEMBANGANNYA DI SURABAYA - Banyak yang bilang hidup di jaman sekarang ini serba enak.  Banyak kemudahan-kemudahan yang membuat hidup tak lagi rumit. Mau naik ke lantai atas, gak perlu capek. Ada elevator dan lift. Mau belanja baju lebaran, tidak harus berkeringat dan berpanas-panasan di jalan. Kita bisa belanja di online shop hanya bermodal jari dan internet banking. Transaksi apapun bisa dilakukan dari rumah, tanpa harus antre panjang di bank. Bahkan untuk emak berdaster yang rempong urusan ina inu, males masak juga tinggal pesan lewat abang ojek online, makanan siap santap sudah hadir di meja makan.

Berkat orang-orang kreatif dan inovatif itulah hidup kita bisa menjadi sangat sederhana dan ringkas. Coba bayangkan, hanya dengan gegoleran di atas tempat tidur, kita bisa menyelesaikan banyak hal sekaligus, mulai dari belanja kebutuhan sekolah anak-anak, menghidangkan makan malam untuk keluarga, menyelesaikan urusan laundry dan setrika baju, sekaligus bergosip dan ngerumpi bareng teman-teman. Amazing luar biasa sekali bukan?! Semua kegiatan bisa diselesaikan hanya dari telepon di genggaman tangan, dengan daster belel kesayangan. Nikmat mana lagi yang akan kita dustakan?

Itulah berkah tak terkira untuk emak berdaster macam saya. Berkat siapa? Lagi-lagi berkat orang-orang kreatif yang tak berhenti berinovasi menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Dapatkah kalian bayangkan seandainya tak ada teknologi dan inovasi yang dihasilkan orang-orang luar biasa tersebut? Mungkin saat ini kita masih ngosrek cucian di kamar mandi sambil berpikir selesai mencuci mau masak apa untuk makan malam nanti. Seharian tidak akan pernah tuntas mengerjakan pekerjaan rumah, dan tak berani membayangkan untuk bisa gegoleran sambil membaca gosip artis, apalagi belanja lipstick warna terbaru.

APA ITU TEKNOLOGI START UP?

Semua aplikasi yang kita gunakan di layar telepon genggam tersebut dikembangkan oleh orang-orang yang berada dibalik industri start up. Start up sendiri berasal dari bahasa serapan yang berarti memulai usaha atau bisnis baru. Dalam perkembangannya, start up sering diidentikkan dengan bisnis yang bergerak berbasis teknologi dan internet. Hingga kini industri start up menjadi tempat berkumpulnya orang-orang kreatif yang memanfaatkan teknologi internet untuk menghasilkan inovasi terbaru yang bisa mempermudah kegiatan sehari-hari.

Industri start up ini bisa dimanfaatkan oleh siapa saja, mulai dari penjual mie ayam hingga pemilik perusahaan besar. Teknologi yang digunakan akan membantu para pemilik bisnis untuk mengembangkan usaha mereka dan menarik pasar sebanyak-banyaknya. Bukan hanya itu saja, seperti yang saya tulis diatas, industri start up pun dapat digunakan oleh ibu rumah tangga berdaster macam saya. Dengan teknologi start up, saya seorang ibu rumah tangga berdaster bisa menyalurkan hobi menulis dengan mudah dan menghasilkan pundi-pundi rupiah dari kursi nyaman saya di rumah. Bahkan tanpa meninggalkan kewajiban saya untuk beberes rumah dan merawat anak-anak.

Selain bisa mempermudah kegiatan hidup sehari-hari, inovasi dari teknologi industri start up tersebut juga bisa membantu meningkatkan nilai ekonomi suatu usaha. Orang yang hanya berjualan mie ayam gerobak misalnya, bisa meningkatkan penjualannya berkat teknologi start up tersebut. Dengan mendaftarkan usahanya, area penjualannya bukan hanya di sekitar warung mie ayam berada saja, bahkan hingga ke tempat lain di seluruh penjuru kota tempat tinggalnya. Dengan memanfaatkan layanan pesan-antar, pembeli bisa membeli makanan favoritenya di tempat yang agak jauh dari tempat tinggalnya. Dengan demikian, Bapak penjual Mie ayam bisa meningkatkan pendapatannya.

Apakah hanya sebatas penjual makanan saja? Tentu tidak! Layanan start up tidak membatasi jenis usaha, tempat usaha, maupun besar-kecilnya usaha. Siapa saja, dimana saja bisa memanfaatkan teknologi start up untuk memudahkan pekerjaannya maupun meningkatkan taraf ekonominya. Dengan menjadi kreatif, semua batasan bisa dilampaui.

Membicarakan orang-orang kreatif yang menggawangi dunia industri start up, kita tak perlu jauh-jauh berkaca ke Negeri Paman Sam atau ke Negara-negara maju lainnya. Stok orang-orang kreatif yang berinovasi di industri start up tak hanya dimiliki oleh Silicon Valley. Di dekat kita, bahkan di kota tempat saya tinggal, Surabaya juga banyak sekali orang-orang kreatif yang mengembangkan industri start up.
Tak percaya? Mari kita jalan-jalan sejenak menengok Surabaya!

START UP DI SURABAYA

Surabaya itu gudangnya orang kreatif.  Di Surabaya barang apa saja bisa memiliki nilai ekonomi. Di Surabaya sampah bisa disulap menjadi barang super kece dan bernilai jual tinggi. Terbukti Surabaya menjadi kota terbaik ke-3 dalam pengelolaan sampah kota. Jika kalian blusukan ke Surabaya, coba tengok hasil karya para ibu-ibu PKK dan Lansia yang banyak terpajang di pusat kerajinan kota. Kamu akan menemukan aneka macam barang hasil olahan tangan-tangan kreatif dengan nilai jual tinggi. Di tangan para pemuda Surabaya, kardus bekas bisa berubah menjadi barang yang memiliki kualitas tinggi. Coba tengok para alumnus ITS Surabaya di instagram “dusdukduk” dengan hasil karya luar biasa yang semua terbuat dari kardus. Mulai dari para pemuda hingga usia lansia, Surabaya menjadi gudangnya orang-orang kreatif.

Dengan bermodal sumber daya manusia yang kreatif inilah, tak mengherankan jika Tri Rismaharini, walikota Surabaya, cukup percaya diri untuk menjadikan Surabaya sebagai pusat industri kreatif di Indonesia. Dengan menggandeng para punggawa di bidang start up, Tri Rismaharini mengajak seluruh sumber daya manusia yang kreatif tersebut untuk maju bersama-sama dengan memanfaatkan teknologi digital. Bukan hanya sekedar mengajak, Tri Rismaharini pun menjadi sponsor utama untuk kegiatan-kegiatan start up di Surabaya dan acara-acara yang mendukung berkembangnya industri kreatif lainnya.

Sebagai contoh, ketika berkunjung ke Sillicon Valley, Tri Rismaharini mengajukan diri untuk Surabaya menjadi tuan rumah bagi acara “Startup Nations Summit” tahun 2018 nanti. Usahanya tak sia-sia. Meski bersaing dengan Negara maju lainnya, pada akhirnya Surabaya resmi menjadi tuan rumah untuk acara start up bergengsi bertaraf internasional tersebut. Hal tersebut membuktikan bahwa sebagai Ibu dari kotanya, Tri Rismaharini memberikan dukungan penuh untuk perkembangan start up dan industri kreatif di Surabaya.

Tak hanya berhenti disitu. Surabaya kini juga memiliki banyak coworking space untuk menjadi wadah berkumpulnya para pemuda kreatif untuk mengembangkan usahanya dan bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat dan mimpi yang sama di bidang industri kreatif. Coworking space di Surabaya bisa disewa dengan harga bervariasi, dari yang berbayar hingga yang gratis semua tersedia. Didukung akses internet yang mudah dan berkecepatan tinggi, coworking space hadir untuk membantu mewujudkan mimpi para pengusaha kreatif dalam berinovasi.


Bahkan emak berdaster seperti saya pun dapat menikmati berkumpul dan belajar di coworking space seperti para pemuda hebring yang selalu menenteng laptop. Saya pernah menikmati upgrade ilmu menulis di salah satu coworking space di Surabaya yang menghadirkan narasumber di bidang media cetak dan semua fasilitasnya bisa kami nikmati gratis, tak berbayar. Apa selesai sampai disitu? Tidak. Mertua saya yang aktif bersama para lansia di komplek perumahan kami pernah mendapatkan penyuluhan atau pelatihan untuk online marketing agar dapat memasarkan hasil kerajinannya lebih luas dan tanpa ribet. Amazing kan? Oma-oma yang notabene tak melek teknologi pun bisa belajar tentang dunia digital, dan itu mudah, tanpa ribet.

Dengan menjamurnya coworking space di Surabaya, maka kini semakin banyak pula wadah atau perkumpulan para pemuda yang memiliki minat yang sama di bidang industri kreatif. Para pemuda tersebut rutin mengadakan kegiatan pelatihan atau seminar dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang kompeten dibidangnya. Harapannya dengan pelatihan tersebut dapat membantu meningkatkan kemampuan dan ketrampilan yang dapat menunjang proses kreatifitas. Seperti contohnya, ada “Start Surabaya” yang merupakan program rintisan pemerintah Surabaya yang mewadahi para punggawa start up di Surabaya. Dengan menggandeng orang-orang dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi hingga pemegang saham untuk berkolaborasi “Start Surabaya” berharap dapat menghasilkan lebih banyak inovasi teknologi dibidang start up yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Dengan semakin banyaknya program dan wadah yang dirintis diharapkan pemberdayaan masyarakat terhadap industri kreatif akan semakin maju dan menghasilkan inovasi yang makin luar biasa.

Lantas dengan banyaknya fasilitas dan dukungan dari pemerintah tersebut, apakah tak lagi ada kendala dalam pengembangan dunia industri kreatif dan start up?

Tentu kendala selalu ada. Seperti layaknya para pengusaha yang memulai usahanya, modal kerap menjadi kendala utama. Meskipun untuk dunia digital seperti start up terbilang industri yang tak memerlukan modal besar, namun bagaimanapun peralatan untuk menunjang kegiatan mutlak dibutuhkan. Untuk hal-hal tersebut, tentu saja para penggiat bidang perbankan wajib turut turun tangan untuk membantu menyelesaikan kendala keuangan dan modal.

Masalahnya adalah, mereka yang bekerja di dunia industri kreatif biasanya tak memiliki jaminan untuk melakukan pinjaman ke bank. Seperti layaknya para penggiat industri kreatif pada umumnya mereka hanya bermodal otak kreatif. Disinilah dibutuhkan inovasi perbankan untuk mewadahi kebutuhan mereka. Jika biasanya pada sistem pinjam modal yang konvesional dibutuhkan agunan, semestinya bank mulai memikirkan sistem yang baru yang dapat mewadahi kebutuhan di industri kreatif dan start up tersebut. Bank dapat memberikan inovasi pinjaman tanpa agunan dengan sistem dan persyaratan tertentu tanpa merugikan kedua belah pihak. Karena inovasi dibutuhkan bukan hanya pada bidang industri kreatif saja, tapi juga pada segala jenis usaha, termasuk perbankan.

Dari dukungan semua pihak, termasuk pemerintah inilah Surabaya tumbuh menjadi kota yang menginspirasi dalam mengembangkan industri kreatifnya, termasuk industri start up. Pemerintah memberikan kontribusi penuh dan hadir menjadi sponsor utama dalam semua kegiatan industri kreatif di kotanya. Dengan semangat menjadi Surabaya sebagai pusat industri kreatif, Surabaya bukan sekedar menginspirasi namun mengajak untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas masyarakat melalui industri kreatif.

ASTRA UNTUK MASYARAKAT KREATIF


Tak ingin berdiam diri, ASTRA pun turut serta dalam proses pembangunan masyarat di bidang industri kreatif. Melalu Semangat ASTRA Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) ASTRA turut berkontribusi dan berperan aktif dalam meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia. Melalui program SATU Indonesia Awards, ASTRA memberikan bantuan dana yang bisa dijadikan untuk modal usaha. Tak hanya itu, ASTRA juga memberikan bantuan pendampingan dan pembinaan kegiatan agar tujuan usaha dapat tercapai sesuai harapan.

Melalui salah satu pilarnya, yaitu "ASTRA untuk Indonesia Kreatif", ASTRA mengajak generasi bangsa untuk menantang diri sendiri mewujudkan mimpi. Dengan bekal kreatifitasnya, ASTRA mengajak untuk berinovasi dalam start up challange. Hasil karya para generasi bangsa yang kreatif tersebut nantinya dapat menjadi kontribusi nyata bagi perkembangan masyarakat lebih luas.


Ada 5 bidang yang akan menerima apresiasi dari SATU Indonesia, diantaranya adalah: Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, Kesehatan dan Teknologi. Nah di semua bidang tersebut dituntut partisipasi anak bangsa yang kreatif dibidangnya masing-masing. Karena dengan kreatifitaslah semua bidang tersebut dapat bersama-sama bergerak maju. Dari anak bangsa yang kreatif di bidangnya masing-masing inilah, ASTRA berharap dapat mencetak generasi-generasi bangsa yang menginspirasi. 

12 comments:

  1. Start up kolaborasi dgn Astra widiihhh makin cethar deh Surabaya tercinta 💜💚❤❤
    Kindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makin rame ya dunia start up di kota kita *happy*

      Delete
  2. Dengan menggandeng startup semoga UMKM di Surabaya semakin maju yaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiin... Dunia kreatif lain juga semoga makin maju yaa..

      Delete
  3. Aaah Surabaya makin bergeliat dengan start upnya. Dukungan pemerintah dan swasta seperti Astra ngefek banget ya. Keren!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes! Bangeet.. Semoga makin banyak kerja sama dan dukungan dari sektor swasta yang lain.

      Delete
  4. startup di Surabayaa gak kalah keren lho dibanding dr kota lain, atau bahkan luar negeri. keren pokoke dan kreatif2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betuull... Boleh dong ya kalo kita sebut Silicon Valley nya Indonesia. Gak kalah kan sama Jakarta?!

      Delete
  5. Surabaya...tempatnya orang kreatif...apalagi dg teknologi start up yg didukung pemerintah...jadi tambah mantabbb surabaya kita y mba...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betuull..! Disini yang kreatif bukan hanya yang muda. Bahkan yang sudah usia lanjut pun masih tetep kreatif dan bersemangat.

      Delete
  6. Wow taun 2018 nanti ya, Startup Nations Summit jd tuan rumah. Hmmmm...we'll see nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebagai istri dari seorang pekerja di industri Start Up, saya turut bahagia dengan perkembangan di Surabaya. Sinyal kuat gaji istri bakal naik terpampang nyata :))

      Delete