Lagi musim hujan, matahari sering terlambat keluar, jadi
hidung sering mendadak berair dan buntu padahal gak lagi flu. Hidung baru
kembali normal setelah ketemu matahari. Kenapa bisa gitu yaaa…?? Konon katanya
itu namanya “Rhinitis”.
Jadi Rhinitis itu apa sih? Rhinitis adala peradangan pada
lapisan rongga hidung. Rhinis sendiri ada 2, Rhinitis allergic dan Rhinitis
non-allergic.
Rhinitis allergi biasanya disebabkan oleh allergen tertentu
yang biasanya terbawa oleh udara dan masuk terhirup oleh hidung. Ketika sistem imun mendeteksi allergen tersebut, kemudian berusaha
menyingkirkan dengan memproduksi senyawa histamine yang memicu
bersin-bersin. Biasanya allergen yang
memicu alergi ini tidak berbahaya, seperti serbuk sari, spora, debu, bau-bau
tertentu, rokok, bulu hewan, dll. Namun
karena sistem imun mendeteksinya sebagai benda asing, sehingga dianggap
berbahaya dan meresponnya dengan memproduksi senyawa histamine untuk memicu
bersin-bersin, untuk membersihkan allergen yang masuk.
Rhinitis non-allergic
biasanya lebih susah dideteksi karena tidak melibatkan sistem imun. Rhinitis
non-allergic muncul dalam waktu-waktu tertentu dan berlangsung singkat atau
dalam jangka panjang. Misalnya ketika terjadi perubahan suhu, cuaca, kelembaban
udara, perubahan hormon, stress, makanan tertentu, atau efek samping obat-obat
tertentu. Beberapa gangguan rhinitis
non-allergic terjadi karena terjadinya kelainan struktur dalam rongga hidung
yang menyempit.
Biasanya rhinitis ini muncul ditandai dengan gejala umum, diantaranya
bersin-bersin, hidung berair dan tersumbat, tenggorokan gatal, mata gatal dan
berair, dan batuk. Keluarga yang memiliki riwayat Rhinitis biasanya memiliki
resiko besar untuk menurun pada anaknya. Namun bisa juga Rhinitis di dapat dari
orang tua yang memiliki gejala alergi yang lain.
Keluarga Setyadi ini, kebetulan ayah-bundanya sama-sama
punya gejala Rhinitis yang kemungkinan masuk kategori non-allergic. Kalau si
ayah sensitive sama debu, bundanya sensitive sama perubahan suhu dan cuaca.
Hidung si bunda ini sudah semacam ada solar cell nya. Jadi kalau gak ada
matahari, hampir bisa dipastikan hidung berair, bersin-bersin dan tenggorokan
gatal. Dan ternyata yang dapat “warisan” rhinitis ini si Kara. Gadis cilik ini
kalau kedinginan mendadak hidungnya buntu dan suaranya sengau. Di Bandung
kemarin, hidung bunda berair sepanjang hari tanpa henti, meskipun sudah ketemu
matahari. Tapi mungkin karena udaranya
lebih lembab dari Surabaya, jadi hidungpun terus menerus ngucur dan berair.
Ajaibnya, begitu kembali mendarat di Surabaya, hidung langsung normal kembali.
Hmmm temanku barusaja operasi sinusitis. Udah ibu2 sih. Beda ya?
ReplyDeleteHai mbak Lusi.. Sinusitis berbeda dengan rhinitis. Kalau sinusitis itu peradangan di sinus, yang biasanya menyebabkan sinusnya membengkak :) CMIIW yaa..
Deleteoh baru denger nama rhinitis saya hehe kalau sinusitis sih sering denger
ReplyDeletewaah... emang yang terkenal sinusitis yaaa.. hehe. Rhinitis ini banyak yang mengalami, hanya gak tahu kalau namanya Rhinitis kali ya mak... :)
DeleteSama, nih Mba. Aku juga gejala rhinitis. Cuma seringnya sih dicuekin, pernah sih ke tht, tapi dulu sekali. Hehehhee
ReplyDeleteKalau rhinitis sih sepertinya cocoknya ke spesialis alergi. Pernah ikut seminar tentang alergi, untuk mengurangi resiko musti pake terapi gitu.. tapi macam kita ini kayaknya asal gak terlalu mengganggu sih cuek aja yaa.. heuheu :D
Delete