Jul 29, 2014

Tradisi Lebaran

Lebaran adalah hari kemenangan yang dinanti seluruh umat muslim. Setiap negara, setiap daerah, setiap tempat, setiap keluarga memiliki tradisi dan kebiasaan yang berbeda dalam menyambut dan merayakan hari kemenangan. Di keluarga kami pun juga memiliki tradisi menyambut dan merayakan lebaran. Karena tahun ini saya berlebaran di Surabaya, saya hanya akan bercerita tradisi lebaran keluarga di Surabaya.

Suasana lebaran sudah kental terasa sejak H-1, karena mama mertua mulai sibuk mempersiapkan kue-kue lebaran dan masakan untuk lebaran. Seperti kebanyakan keluarga di Indonesia, kue seperti kastengel, nastar, semprit, putri salju dkk adalah suguhan wajib ketika lebaran. Tentunya yang paling semangat menghabiskan ya Kira dan Kara. Belum lebaran saja sudah menghabiskan 1 1/2 toples kue semprit keju dan semprit coklat. Lantas hidangan apa yang ada di meja makan? Mulai sambal goreng, kare ayam, daging rendang, hingga asem-asem daging menanti untuk siap disantap. Ah iya, tak lupa sate ayam untuk Kira-Kara dan ayahnya yang anti masakan bersantan.
Pada hari H, sebelum shubuh bunda dan uti sudah bangun mempersiapkan cemilan pagi sebelum berangkat ke masjid. Untuk cemilan pagi bunda gak mau ribet, roti tawar + nutella menjadi menu favorite kami. Minumnya teh hangat untuk yang dewasa, dan Susu UHT untuk Kira dan Kara. Dan cemilan pun ludes tepat sebelum berangkat ke masjid.
Jam 05.45 berangkat berbondong-bondong ke masjid yang hanya selisih 1 gang dari rumah. Selesai sholat ied, sebelum pulang ke rumah, kami menyempatkan untuk menyapa dan berjabat tangan dengan tetangga dan sahabat. Happy dunk kira & kara ketemu teman-teman sekolahnya selesai sholat ied.
Sampai di rumah, kami punya tradisi sungkeman. Dimulai mama mertua sungkem ke papa mertua, lanjut suami, bunda, adik ipar dan istri, terakhir tentunya Kira dan Kara. Tentunya suasananya penuh haru dan air mata. Kira dan Kara bingung melihat uti dan akungnya berurai air mata. heuheu... Selesai sungkeman, photo keluarga dulu.

Selesai sungkeman dan berurai air mata, saatnya menyantap hidangan lebaran... cihhuuiiii... bon appetit..!!! Suasananya kali ini lebih ceria karena diiring canda seluruh keluarga.

Setelah puas menyantap hidangan lebaran dan perut sudah kenyang, kami melanjutkan safari kali ini ke makam keluarga. Kami mengunjungi makam eyang buyut di TPU ngagel dan makam pakdhe di TPU Keputih.

Selesai ziarah ke makam keluarga, kami menyempatkan untuk bersantai sejenak di kebun bibit Wonorejo. Mumpung lagi sepi. Juga memberikan kesempatan untuk Kira dan Kara menghabiskan energinya dan melepaskan adrenalinnya. Ekspresinya? Seperti biasa antusias luar biasa, teriak-teriak penuh kegembiran. Begitu turun dari mobil, lari menuju taman bermain seolah penguasa medan.
Sampai di rumah hari sudah siang. Saatnya duo ceriwis beranjak tidur. Dan benar saja, belum selesai bunda baca buku sudah terlelap sampai jam 4 sore.  Bahkan banyak kerabat yang berkunjung hingga sore demi menanti Kira dan Kara bangun, tapi dua anak masih nyenyak dan tidak tega untuk dibangunkan..
Tradisi lebaran kami yang lain tentunya acara berkumpul bersama keluarga besar.  Karena tahun ini acaranya akan diadakan tanggal 31 Juli 2014, jadi photo ini adalah photo lebaran tahun kemarin. Suasananya jauuh lebih meriah. Karena keluarga besar datang, biasanya sambil membawa 1 jenis makanan untuk dinikmati bersama. Tradisi potluck ini selalu berlangsung setiap lebaran dan setiap Natal dan setiap tahun. Karena mama berasal dari keluarga dengan agama yang majemuk. Sehingga perayaan Lebaran sama meriahnya dengan perayaan Natal.
Demikianlah tradisi lebaran di keluarga mertua saya di Surabaya. Ceritanya akan berbeda lagi dengan tradisi lebaran di keluarga Ngawi. Seperti apa ceritanya? Nantikan di episode lebaran selanjutnya yaa.. Semoga kita masih bisa bertemu dengan bulan puasa dan lebaran tahun mendatang. Lalu, seperti apa tradisi lebaran di tempat anda? :)
Dan tak lupa kami ucapkan:
SELAMAT MERAYAKAN HARI LEBARAN.
MINAL AIDIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN...

1 comment:

  1. Selalu senyum2 kalo denger ceritamu soal KiKa Wit hehehe... Ini juga si Sabil, kue nastar di rumah abis, lanjut invasi kue nastar di rumah uci dan omanya :D

    ReplyDelete