Sep 11, 2015

Manfaat Mendampingi Anak Ketika Bermain

Ini adalah tulisan marathon lagi, alias tanpa draft, dan tanpa baca ulang. Mengingat ini hari jum'at, maka waktu saya online juga pendek, karena harus segera jemput si bocah ke sekolah. Tapi tangan saya gatal untuk menulis, mumpung masih ingat, dan mungkin saja bermanfaat untuk mama-mama yang punya anak, apalagi punya anak kembar, atau anak lebih dari satu.

Jadi ceritanya kemarin saya ada rapat evaluasi perkembangan siswa di sekolah Kira dan Kara. Di rapat evaluasi ini kita akan di beri tahu perkembangan siswa ketika di sekolah, di cocokkan dengan ketika siswa di rumah, lalu di evaluasi apa yang perlu dibenahi dan stimulasi seperti apa yang harus dilakukan. Di rapat evaluasi perkembangan siswa ini akan hadir psikolog sekolah dan guru kelasnya.  Karena kelas Kira dan Kara dibatasi dalam satu kelas tidak lebih dari 10 anak, maka semua perkembangan anak akan benar-benar terpantau oleh guru kelasnya. Guru kelas ini tahu benar apa kebiasaan murid-muridnya ketika di dalam kelas.
Kira & Kara di Kebun Bibit

Sep 2, 2015

Battle Of Surabaya dan Pengalaman Nonton Pertama

Akhirnyaaaa.. setelah satu tahun puasa nonton, pecah telor juga! Untuk pertama kalinya kita nonton lagi, dan kali ini spesial karena nontonnya bareng anak-anak.  Kira dan Kara baru pertama kali masuk bioskop dan nonton di layar yang super lebaar, dengan suara yang cetar membahana.

Hari kamis yang lalu, untuk pertama kalinya Kira dan Kara nonton bioskop.  Yang sedianya kita mau nonton Inside Out, ternyata malah nyasar nonton Battle of Surabaya. Battle of Surabaya memang sudah jadi incaran. Karena kita kira belum maen, jadi bilangnya ke Kira dan Kara nonton Inside out. Ternyata setelah sampai di bioskop dan mau beli tiket, diputuskanlah nonton Battle of Surabaya.
Kesan pertama nonton bareng anak: Si bocah anteng sepanjang film diputar. Hanya sesekali colek-colek karena haus dan karena dingin. Sebelum masuk malah super excited, bahkan sampai gak sabar ketika menunggu pintu bioskop dibuka.

Persiapan yang dibutuhkan ketika nonton bareng anak-anak untuk pertama kali:

Sep 1, 2015

Kok Saya Gak Berhasil ya?!

Hal yang paling sering saya terima, ketika saya berbagi cerita tentang si kembar adalah jawaban, sebagai berikut:
“aku sudah melakukan itu tapi kok gak berhasil di anakku?”
“Kok anakku begini, gak begitu..”
“Kok di aku gak bisa sih cara seperti itu? Anakku malah makin kenceng rebutannya”
Hhhmm.. saya bingung juga ya menjelaskannya. Bukan bingung soal alasannya, tapi bingung bagaimana menyampaikannya.  Tapi baiklah, mari kita coba pelan-pelan.

Pertama, kita perlu memahami, dan benar-benar menyadari bahwa anak kita itu manusia ciptaan Allah. Bukan robot yang kalau di pencet tombol A, akan melakukan A.  Kita memang tahu kalau anak-anak itu manusia, hanya saja kita sering lupa dan khilaf, dan memperlakukan mereka sesuai keinginan kita (eehhmm.. yang ini saya juga sih).  Nah.. Karena anak-anak ini manusia yang memiliki keinginan berbeda-beda, sifat yang tidak sama, dan mereka semua unik, jadi ketika kita memberikan satu hal, maka hampir bisa dipastikan penerimaan si anak akan berbeda-beda.


Aug 7, 2015

Who Support Breastfeeding?

Sekarang sudah memasuki bulan Agustus. Sebagian besar teman-teman di wall facebook saya beramai-ramai merayakan World Breastfeeding Week. Karena sebagian besar teman-teman saya adalah para ibu-ibu dengan banyak cerita, maka timeline saya pun ramai oleh bahasan khas ibu-ibu.
Memasuki pekan ASI dunia inipun masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Kembali perang ASI vs Sufor seperti tak pernah ada habisnya. Ada yang mendukung pekan ASI dunia, ada yang adem ayem, ada pula yang merasa terintimidasi.

Saya bukan salah satu bagian dari ibu yang memiliki cerita sukses memberikan ASI. Saya tidak punya sertifikat ASI apapun. Saya juga tidak punya cerita pujian bertubi-tubi tentang kisah pemberian ASI untuk si kembar saya. Ya, karena saya hanya memberikan ASI eksklusif beberapa bulan saja, dan setelah itu dicampur dengan susu formula hingga Kira dan Kara WWL, Weaning With Love.  Sama seperti mama-mama yang memberikan susu formula ke anaknya, saya pun sempat menuai protes. Tapi saya bukan orang yang mudah surut langkah atau kecil hati ketika menuai caci maki dan kritikan. Demikian juga dalam perjalanan saya mengasuh Kira dan Kara. Saya hanya mampu memaklumi , mereka hanya tidak tahu apa yang saya lalui dan apa yang sudah saya perjuangkan. Juga tidak perlu menjadikan itu hal yang besar untuk menyurutkan langkah atau memusuhi kawan dan saudara. Kasih senyum saja lah yaaa.. Jangan lupa ucapkan terima kasih! Bagaimanapun juga kritik, cacian, makian, dan protes adalah salah satu bentuk perhatian bukan?!

Jun 3, 2015

Mendidik Si Kecil Bersama Hello Kitty

Tulisan yang saya buat ini sebelumnya pernah dimuat di the urban mamaDan ini di copas ulang untuk didokumentasikan di blog ini.
-------------------
Tokoh karakter Hello Kitty dan anak perempuan memang tidak dapat dipisahkan. Siapa yang tidak mengenal karakter imut yang identik dengan warna pink ini? Demikian juga dengan putri kembar saya, terutama Kara. Warna kesukaan Kara adalah pink dan setiap kali ada pernak-pernik bergambar Hello Kitty, pasti selalu heboh tunjuk-tunjuk. Sedikit berbeda dengan Kira yang cenderung lebih suka dengan Mimmy si saudara kembarnya Hello Kitty, karena sama-sama favoritnya warna kuning.
Karakter-karakter favorit ini menjadi inspirasi saya dalam membantu mendidik mereka. Misalkan dalam menerapkan konsep rewards & consequences. Apalagi sekarang Kira dan Kara sudah berusia 4 tahun, yang sudah bisa lancar berkomunikasi dan bernegosiasi. Dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya, mereka memiliki jadwal dan kesepakatan sendiri dengan kami orang tuanya. Jika melanggar kesepakatan maka akan ada konsekuensi yang mereka harus terima. Namun jika mereka melakukan sesuatu yang hebat, maka tak segan kami memberikan reward.