Salah satu sosok guru dalam hidup saya adalah Bapak. Bapak
yang pertama kali mengajarkan saya membaca, menulis dan mengenal buku. Bapak
juga yang mengajarkan saya tentang arti kelembutan. Sebagai seorang anak yang
keras kepala, Bapak lah orang pertama yang mampu memahami jalan pikiran
saya.
Bapak bukan seorang professor, bukan seorang psikolog, juga
bukan lulusan perguruan tinggi terkemuka. Bapak hanya seorang pria dari desa
yang hanya lulus SD. Bapak hanya mengenal cara berdagang dan dengan itulah
beliau memberikan nafkah untuk keluarganya. Namun Bapak adalah sosok guru hebat
dalam hidup saya.
Bapak bukan ahli agama. Bapak juga bukan umat yang taat
dalam agama. Namun dari Bapaklah saya mengenal pentingnya menjadi orang yang
mau peduli. Bapak juga yang menjadi teladan saya dalam keikhlasan. Bapak rela
meminjamkan penghasilannya untuk menolong petani-petani yang terkena paceklik
di sekitar rumah dengan tanpa memikirkan apakah si petani nantinya mampu
membayar atau tidak. Bapak adalah orang yang tidak dapat menolak jika ada orang
datang ke rumah meminjam uang untuk anaknya yang sakit. Meskipun bapak sendiri
tidak tahu apakah besok dagangannya akan laku dan bisa untuk membeli beras
untuk keluarganya. Meskipun di rumah ibuk sudah harap-harap cemas akan membeli
lauk apa untuk anak-anaknya. Bapaklah sosok yang tegar dan kuat diantara kami.
Bapak mungkin memang tidak pernah mendapatkan pendidikan
agama yang memadai. Bapak memang tidak
mengenal hukum Negara yang sering digaungkan para pakar. Namun dari Bapaklah kami belajar untuk tidak
mengambil hak orang lain. Masih
terbayang jelas diingatan saya, betapa hebatnya kemarahan Bapak ketika beliau
tahu adik saya mengambil uang dikantong tanpa ijin. Betapa kejujuran adalah hal terpenting bagi
bapak. Bapak tidak pernah mengijinkan kami mengambil sebiji permen dari dalam
toples dagangan ibu, tanpa seijin Ibu atau Bapak terlebih dahulu.
Bapak mengajarkan kepada kami bagaimana cara berteman. Bapak adalah seseorang yang selalu ada dalam setiap kondisi jika temannya membutuhkan. Meskipun bapak bukan sosok terkenal, setiap kali bapak mengadakan acara, rumah kami selalu penuh sesak oleh sahabat-sahabat beliau. Tak heran ketika bapak meninggal, banyak sahabat-sahabat yang mengantar beliau hingga ke pemakaman. Bapak adalah sosok sahabat sejati. Bapak adalah teladan dalam kehidupan sosial kami.
Bapak adalah guru sekolah pertama kami. Bapak adalah guru norma pertama kali. Dan
bapak adalah guru yang menjadi teladan dalam kehidupan kami. Tak peduli
seberapa tinggi pendidikannya, pengetahuan agamanya, atau apapun profesinya,
Bapak adalah sosok pahlawan tanpa tanda jasa di mata anak-anaknya.
Jadi kangen ma Bapakku. Semoga beliau tenang di sana :(
ReplyDeleteamin..amin..amin.. Semoga do'a kita menjadi amal yang tidak pernah putus bagi bapak ya maakk... *ambil tissue*
Delete:) banyak teladan dari bapak yaaa wit.
ReplyDeleteselamat hari bapak!
iya teteh.. terima kasih... ^_^
DeleteMembaca ini saya jadi ingat Bapak...terpikir suatu hari saya akan membuat tulisan tentang beliau...ikut-ikutan ya mbak Wid...
ReplyDeleteaayooo.. ayooo... Saya malah belum bikin tulisan tentang ibu nih.. heuheu.
DeleteBapakmu, Bapakku, dan Sosok Bapak untuk anak-anak lainnya adalah sosok yang luar biasa :')
ReplyDeleteSosok yang menjadi tulang punggung keluarga.. Penyangga pilar moral dan teladan ^_^
Delete