Nov 15, 2016

Eco Driving: Berkendara Cerdas, Berkendara Hemat

pic taken from www.pexels.com

Setelah kemarin membahas tentang frugal living, sekarang mau membahas tentang eco-driving. Topik ini sebenarnya masih ada hubungannya. Alias masih dalam wilayah berhemat tanpa pelit. Eco-driving adalah teknik mengemudikan kendaraan dengan menghemat bahan bakar. Tujuannya tentu menjaga lingkungan dan menjaga keamanan dompet.

Untuk yang masih ragu saya dapat ilmunya dari mana, kemarin di acara gathering mobil123 saya belajar tentang eco-driving ini. Untuk yang belum tahu apa itu mobil123, buruan deh buka websitenya. Mobil123 adalah salah satu portal otomotif nomor 1 di Indonesia. Ibarat kata nih, ini supermarket tempat orang yang akan menjual dan membeli mobil berkumpul. Kamu mau cari mobil tipe apa aja, dari tahun berapa aja, lebih mudah dijumpai disini. Siapa tahu setelah baca tentang eco-driving ini  nanti, jadi pengen beli mobil atau pengen tukar mobil, buruan deh cek di website mobil123


Kampanye eco-driving ini dibuat karena penggunaan bahan bakar kendaraan meningkat tajam dari tahun ke tahun. Konon katanya pada tahun 2035 nanti jumlah kendaraan bermotor meningkat menjadi 2 miliar unit di dunia. Bisa dibayangkan tingkat penggunaan bahan bakar dan polusi yang akan terjadi saat anak cucu kita tumbuh nanti?! Karena itu yuk belajar mengenal apa dan bagaimana eco-driving tersebut.

Untuk mengurangi tingkat polusi dari penggunaan bahan bakar, sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan, diantaranya rekayasa teknologi, memperbaiki infrastruktur, penggunaan bahan bakar alternatif hingga memperbaiki perilaku pengemudi. Nah, yang paling mudah dan dapat dilakukan semua orang tentu saja menjadi pengemudi yang berperilaku ramah terhadap lingkungan. Toh kalau perilaku kita ramah terhadap lingkungan, dompet kita juga yang senang. Karena menghemat bahan bakar berarti menyelamatkan sebagian uang di kantong kan?!

Lantas bagaimana caranya menghemat bahan bakar pada saat berkendara?

Persiapan Sebelum Berkendara

  • Gunakan bahan bakar sesuai nilai oktan yang disarankan. Nilai oktan bahan bakar menentukan pembakaran yang sempurna, sehingga berpengaruh terhadap tenaga yang dihasilkan mesin. Dengan pembakaran yang sempurna tentu saja gas buang alias asap yang dihasilkan juga akan berkurang.
  • Periksa tekanan ban secara berkala. Pastikan tekanan sesuai standar yang ada di buku manual. Tekanan ban kurang dari standard, selain dapat membuat ban cepat aus juga boros bahan bakar. Cobain deh kayuh sepeda yang bannya kemps. Berat kan ya?! Petunjuk pengisian ban selalu tersedia di frame pintu kanan depan. Cuss buruan cek!
  • Hindari muatan yang berlebihan. Membawa beban lebih berat dibutuhkan tenaga yang besar juga. Itu berarti bahan bakar yang dikeluarkan juga lebih besar. Sama kayak kayuh sepeda, yang dibonceng badannya lebih besar. Encok mendadak mak… *pijit kaki*
  • Service mobil secara berkala. Semua masalah pada sistem kontrol emisi kendaraan dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar. Karena itu rajin cek knalpot, saringan udara, dan semua perintilan mesin di mobilmu. Jangan tanya lebih detail, berangkat langsung aja ke bengkel!

Ketika Berkendara

  • Tekan pedal gas secara perlahan dan bertahap. Hindari start dengan injak pedal gas terlalu dalam. Akselerasi mendadak katanya juga meningkatkan konsumsi bahan bakar lebih banyak.
  • Hindari membebani mesin terlalu berlebihan. Gunakan roda gigi sesuai kondisi jalan. Untuk menjaga agar tetap ekonomis, sebaiknya pindah gigi di 2000 RPM. Coba deh belajar pada driver taksi. Mereka paham sekali bagaimana menghemat bahan bakar untuk setoran yang maksimal.
  • Antisipasi kondisi lalu lintas. Jaga jarak aman, agar tidak mengerem atau menginjak pedal gas mendadak. Mengerem atau menginjak pedal gas mendadak atau istilahnya akselerasi dan deselerasi mendadak juga membutuhkan konsumsi bahan bakar yang lebih banyak. Makanya kalau dijalan woles aja broo… Santai aja kalau berkendara.
  • Hindari pengereman yang tidak perlu. Sebisa mungkin gunakan engine break untuk mengurangi kecepatan. Pertahankan pada kecepatan yang wajar ketika di jalan tol. Orang sabar bikin dompet dan nyawa selamat kok bro…
  • Hindari mesin menyala idle dalam kondisi waktu yang lama. Matikan mesin kendaraan jika dirasa akan berhenti untuk waktu yang lama.
  • Aktifkan penyejuk udara pada suhu yang tidak terlalu dingin. Kerja berat pada kompresor akan menambah beban mesin. Otomatis dong ya kalau kerja mesin kendaraan berat, konsumsi bahan bakar pun juga meningkat.
  • Tutup jendela pada kecepatan tinggi. Mengemudi dengan jendela terbuka pada kecepatan tinggi akan mengganggu aerodinamika kendaran dan meningkatkan kerja mesin. Sudah tahu kan kalau kerja mesin berat berarti konsumsi bahan bakar juga meningkat. Apa itu aerodinamika? Coba buku fisika nya lagi. Atau googling deh..



Naaahh.. hari ini mendadak jadi merasa canggih nyetir mobilnya. Percaya deh, kalau dengan teknik mengemudi eco-driving kita bakal diuntungkan banget. Dompet aman, Nyawa selamat, Lingkungan terjaga, insyaallah semua jadi lebih berkah. Karena itu woles aja bro kalo di jalan.. gak usah agresif. Gak lagi dikejar debt collector juga kan ya?! Selamat berkendara dengan aman!

7 comments:

  1. Seru acaranya, ilmunya bermanfaat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih teh Ani, sudah berkenan menyempatkan hadir :)

      Delete
  2. Aku kalo nyetir juga stabil dari awal, irit bensin!

    Tp baru ngeh kalo muatan berat = yg dibakar juga lebih banyak ��
    Bermanfaat banget nih bude

    ReplyDelete
    Replies
    1. mengurangi muatan mobil bisa dimulai dari mengurangi berat diri sendiri.. #eeaa #ngacir

      Delete
  3. Wahh, seneeng deh kalo baca postingan mba Wiwid :) Super edutainment banget!

    bukanbocahbiasa(dot)com

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku selalu tersanjung membaca komenmu, mbak. Bikin semangat nulis. Malu sama bundasidqi. xixixi...

      Delete
  4. thanks tipsnya Witt, aku yang sering lupa tuh mengantisipasi kondisi lalulintas, kadang brangkat terlalu mepet ehhh tau2nya macet, hehehe...

    ReplyDelete