Oct 13, 2016

Jadikan Dunia Sahabat Anak


Lengkapi Nutrisinya, Jadikan Dunia Sahabatnya
Tanggal 1  oktober yang lalu, saya, uti bersama Kira dan Kara mendapat kesempatan untuk bisa berpetualang seru ke berbagai dunia. Melalui kampanye SGM Eksplore “Lengkapi Nutrisinya, Jadikan Dunia Sahabatnya”, Sari Husada menghadirkan wahana bermain untuk anak-anak, lengkap dengan berbagai booth termasuk booth konsultasi untuk para orang tua.

Bahagia sekali ketika acara media gathering, saya bisa bertemu psikolog kesayangan Anna Surti Ariani, atau akrab disapa mbak Nina. Saya mengenal sosok beliau sejak aktif di twitter. Dulu masa-masa galau jadi orang tua baru yang harus tinggal serumah dengan mertua, tentu banyak sekali permasalahan yang saya hadapi. Beruntung mbak Nina tak segan untuk membalas tweet-tweet para orang tua galau ini setiap shubuh. Jadi jadwal setiap shubuh adalah membaca timeline mbak Nina yang bikin hati saya adem.

Nah dalam kampanye SGM Eksplore kemarin, mbak Nina menuturkan kalau menjadi anak sehat itu menjadi modal utama untuk bisa memiliki ketrampilan sosial yang baik. Karena anak yang sehat akan memiliki daya tahan yang lebih kuat dalam menghadapi stress. Anak yang sehat juga lebih mampu meregulasi atau mengolah emosinya lebih baik. Karena itu kecukupan nutrisi itu penting bagi seorang anak.

Anna Surti Ariani
Anak yang memiliki ketrampilan sosial yang baik akan lebih mudah diterima oleh lingkungannya. Mereka biasanya mampu menyelesaikan masalah dengan orang lain. Kemampuan dalam bersosialisasi ini penting untuk mengasah ketrampilan hidup yang lain. Anak yang memiliki ketrampilan hidup yang baik akan memiliki kemampuan dalam mengatasi kesulitan dan mengoptimalkan prestasinya. Karena itu eksplorasi adalah tahapan yang tak boleh terlewatkan untuk anak.

Lantas bagaimana tanda anak yang memiliki ketrampilan emosi dan sosial yang baik? Berikut tahapan kemampuan emosi dan sosial anak sesuai usianya:

Anak usia 1-3 tahun:
  • Paham dirinya perempuan/laki-laki
  • Bisa bermain bersebelahan
  • Tidak banyak bicara satu sama lain
  • Kadang saling meniru
  • Masih sulit berbagi
  • Mungkin memukul ketika marah tanpa sadar apa akibatnya
  • Kadang takut dengan orang baru
  • Senang memilih dan mengatur
Anak Usia 4-6 tahun
  • Paham beda jujur dan bohong
  • Bersikap baik karena takut dihukum
  • Lebih bisa mengontrol diri dan tidak meledak-ledak
  • Senang humor dan imajinasi
  • Paham apa yang dirasakan teman lain
  • Berusaha menyenangkan orang lain
  • Bisa bergiliran dan bekerjasama
  • Lebih suka main dengan teman daripada orangtua
Bagaimana caranya agar anak memiliki ketrampilan emosi dan sosial yang baik. Berikut beberapa cara stimulasi yang dapat diberikan orang tua berdasar usia anak.

Anak usia 1-3 tahun:
  • Sensitif pada kebutuhan anak. Jangan tunggu anak marah dan teriak kencang baru direspon. Pelajaran nih buat orang tua yang terlalu fokus sama gadgetnya. Tinggalin dulu pokemon go nya yaa..
  • Ajari bicara dan ungkapkan pikirannya. Ajarkan juga mereka mengenali emosinya, rasa senang, sedih, takut atau marah.
  • Perbanyak bertemu anak seusia
  • Jangan paksa bergaul.
  • Ajak anak mengamati orang lain
  • Tegas apabila anak memukul orang lain
Anak Usia 4-6 tahun:
  • Beri banyak kesempatan untuk bermain dengan teman seusia
  • Beri petunjuk cara menyelesaikan pertengkaran, tapi biarkan ia mencoba sendiri. Jangan ikut campur atau intervensi.
  • Buat drama-dramaan di rumah untuk ajarkan etiket dan cara bergaul.
  • Ajak teman main ke rumah, atau anak main ke rumah teman.
  • Tegas terhadap kekerasan dalam bermain (memukul, merebut, mengajak menjauhi teman, dll)
Jika anak sehat dan terpenuhi nutrisinya, maka anak akan memiliki energi yang cukup untuk mengolah emosinya. Anak yang memiliki kemampuan yang baik dalam mengolah emosi, akan bisa terstimulasi dengan baik dalam ketrampilan sosialnya. Bagaimana cara kita tahu apakah nutrisinya sudah terpenuhi dengan baik atau belum?!

Berikut beberapa ciri anak sehat menurut dr. Dian Permatasari, M.Gizi, SpGK. Anak yang sehat adalah anak yang memiliki pertumbuhan yang baik, aktif, gesit, gembira, nafas tidak bau, perkembangannya sesuai tahapan usia, nafsu makan baik, bibir dan lidah tampak segar, mata bersih dan bersinar, kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering, serta mudah beradaptasi dengan lingkungan. Apakah nutrisi lengkap itu harus termasuk susu? Berdasarkan rekomendasi IDAI, susu dapat diberikan untuk anak usia 1-3 tahun dalam memenuhi kecukupan nutrisinya, sebagai salah satu jenis makanan yang mengandung kalsium tinggi. Kita tahu kan kalau kalsium itu penting untuk proses tumbuh kembang anak-anak.

Lebih lanjut Talitha Andini Prameswari, Assistant Brand Manager SGM Eksplor mengatakan peluncuran kampanye “Lengkapi Nutrisinya jadikan Dunia Sahabatnya” adalah sebagai bentuk dukungan untuk bunda di seluruh Indonesia agar bisa memberikan produk susu pertumbuhan yang bernutrisi baik sehingga membantu mendukung anak untuk tumbuh optimal dan mampu memiliki ketrampilan sosial yang baik. Selain di Surabaya, kampanye SGM Eksplor tersebut juga akan digelar di 4 kota lain, yaitu Yogyakarta (4-6 November 2016), Medan (25-27 November 2016), Jakarta (2-4 Desember 2016) dan Makasar (27-29 Januari 2017). Selain itu para bunda di seluruh Indonesia berkesempatan mengikuti kompetisi foto dengan mengunggah foto dan cerita bunda di Fanpage FB Aku Anak SGM dengan menyertakan produk SGM Eskplore dan menggunakan tagar #JadikanDuniaSahabatnya. Periode kuis mulai 1-28 Oktober 2016 sesuai tema. Kepoin aja FB Fanpagenya yaaa.. Good luck! 

Sekarang saatnya pamer keseruan petualangan Kira dan Kara menjelajahi berbagai dunia di “Dunia Sahabat Anak SGM Eksplor”.

Serunya berpetualang di Dunia Sahabat SGM Eksplor
Wahana Dunia Sahabat SGM Eksplor dibagi menjadi 4 Dunia. Ada Dunia Safari, Dunia Berkebun, Dunia Samudra dan Dunia Langit. Ada apa aja sih di sana?!

Dunia Safari
Di Dunia Safari anak-anak diajarkan bergantian dan mengantri ketika menaiki flying fox mini. Disini kita juga bisa memanfaatkan photo booth yang ada dengan memakai aneka aksesoris binatang seperti bando berbentuk telinga kelinci, antena lebah, atau telinga kucing. 

Dunia Berkebun
Disini anak-anak belajar bercocok tanam. Disediakan tempat untuk bercocok tanam di pot lengkap dengan sarung tangan dan peralatan berkebun. Ada juga games menanam buah, mulai dari menanam benih, merawat hingga masa panen tiba. Serunya, ketika masa panen tiba, keluarlah buah sebenarnya, baik itu apel maupun jeruk. Senang yaa bisa langsung dinikmati hasil berkebunnya.

Dunia Samudra
Bagaimana rasanya ketika anak-anak bisa melihat langsung ikan hasil kreasinya bergerak-gerak dan berenang di layar super besar? Senang pasti ya. Di Dunia Samudra inilah anak-anak diajak mewarnai ikan, lalu hasilnya discan dan diunggah di layar super besar yang sudah di sediakan. Ketika ikan hasil kreasinya muncul, dua bocah saya pun heboh berteriak dan melompat-lompat di depan layar super besar yang menampilkan aneka ikan cantik hasil mewarnai para pasukan cilik ini. Selesai mewarnai anak-anak bisa berfoto ala kapten kapal yang sedang menyelam.

Dunia Langit
Beranjak masuk ke Dunia Langit, anak-anak disuguhi pemandangan kubah besar dengan gambar awan di langit-langitnya. Ternyata disini anak-anak belajar tentang siklus terjadinya hujan. Mereka diajak mengumpulkan awan-awan putih di langit. Setelah awan-awan putih mulai terkumpul, tiba-tiba suara dan cahaya petir bersahut-sahutan. Lampu di dalam kubah pun berkedip-kedip membuat suasana semakin mencekam. Tak lama kemudia hujan turun. Eh di dalam kubah keluar air beneran lhooo... Dua bocah cilik saya pun tertawa riang merasakan percikan air di tangannya. Sungguh pelajaran yang mengesankan yaa.

Yuk jadikan Dunia sahabat anak kita dengan memberikan nutrisi yang cukup dan membantunya mengasah ketrampilan hidup!

8 comments:

  1. Asiiiik acaranya ya mbaaak! Apalagi kalo buat bocil2 unyu dan mandiri kayak Kira kara :)

    bukanbocahbiasa(dot)com

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, seru. gak mau pulang, minta lagi. bunda mumeeet, mbaak.. haha

      Delete
  2. Bagaimana caranya mengajak anak main dengan alam ya?
    soale balitaku sulit banget lepas dari tablet dan laptop?
    thank

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ajak ke taman, ayah atau bunda ikut terlibat dalam permainan anak. Ikut ayunan, lomba naik turun, panjat-panjat. atau bahkan lomba lari, kasih makan ikan, rusa yang ada di taman. Sebenarnya mudah kok mengalihkan perhatian anak. Tapi dibutuhkan totalitas orang tua untuk ikut bermain. Itu yang biasanya sulit dilakukan orang tua, apalagi sambil mikir belum masak, belum beberes, dll. Makanya anak lebih seneng main sama gadget, partner yang bisa diajak seseruan. hehe...

      Delete
  3. Melancarkan stimulasi nih materinya, mantap banget. TFS Mba

    ReplyDelete
  4. Paling suka deh kalo ada pembahasaan kayak gini, bikin perempuan melek banget gimana caranya jadi ibu yang insya Allah terbaik untuk anak-anaknya. Thanks for sharing, mbaknya.

    Salam,
    Syanu.

    ReplyDelete
  5. Karena dengan bersahabat dengan dunia, hidup mereka akan jauh lebih penuh rasa syukur

    Salam,
    Rasya

    ReplyDelete